Senin, 10 November 2025

UNSUR-UNSUR RETORIKA, TUJUAN DAN SIFAT RETORIKA


UNSUR-UNSUR RETORIKA, TUJUAN DAN SIFAT RETORIKA


BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi antarpersonal merupakan proses memberikan sesuatu kepada orang lain dengan kontak tertentu atau dengan mempergunakan suatu alat. Komunikasi sedangkan komunikasi interpersonal hanya melibatkan satu individu.
Penggunaan bahasa yang baik sangat mendukung komunikasi. Dengan menggunakan bahasa yang baik, pihak yang dituju dalam komunikasi antarpersonal dapat menerima dan memahami pesan yang disampaikan komunikator, lebih dari itu, situasi komunikasi yang efektif dapat dikembangkan.
Kemampuan menggunakan bahasa yang baik tidak hanya terkait dengan kemampuan seseorang memahami dan menerapkan kaidah ketatabahasaan, tetapi juga berhubungan dengan kemampuan seseorang memahami unsur-unsur yang terlibat dalam praktik komunikasi. Unsur-unsur itu mencakup siapa dan bagaimana karakteristik penerima pesan, tujuan penyampaian pesan, alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan, dan bagaimana karakteristik situasi komunikasi ketika penyampaian pesan berlangsung. Secara umum, bidang ilmu yang menelaah unsur-unsur komunikasi itu adalah retorika.
Menurut Richards dalam Atmazaki (2006: 1) retorika merupakan seni yang mengadaptasi wacana sebagai tujuan akhir, tujuan utama retorika adalah untuk menemukan cara agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Dari beberapa Pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa retorika merupakan kajian bagaimana kita bisa berkomunikasi atau berbicara di depan orang lain tidak menimbulkan kebosanan, kemuakan, kekesalan, dan membuat orang merasa tertarik, terpukau dengan penampilan kita. Maka dari itu dalam proses retorika perlu untuk mengetahui unsur-unsur apa saja yang terlibat dalam proses retorika.
B. Rumusan Masalah
Dalam hal ini, rumusan masalah yang dapat dirumuskan yakni
1.      Unsur-unsur apa saja yang terlibat dalam retorika ?
2.      Apa saja maksud dan tujuan seseorang dalam beretorika (pidato) ?
3.      bagaimana jenis-jenis sifat pembicara dalam menyampaikan pidatonya ?
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain ;
1.      untuk mengetahui unsur-unsur yang terlibat dalam retorika.
2.      Untuk mengetahui maksud dan tujuan seseorang dalam beretorika (pidato)
3.      Untuk mengetahui  jenis-jenis sifat pembicara dalam menyampaikan pidatonya

BAB II
PEMBAHASAN
A.     Unsur-unsur yang terlibat dalam retorika

Dalam kehidupan berkomunikasi, sering terjadi adanya komunikasi yang tidak lancar karena apa yang diucapkan oleh penutur tidak berarti dapat didengar oleh penerima, apa yang didengar penerima tidak berarti dapat dimengerti, apa yang dimengerti tidak berarti disetujui dan apa yang disetujui belum tentu dilaksanakan. Intinya, komunikasi yang baik adalah komunikasi yang mampu membangun saling pengertian dan pemahaman antar pihak yang terlibat dalam praktik komunikasi.

a)     Pembicara (Komunikator)
Pembicara (Komunikator) adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan. Seorang komunikator tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan kepada penerima, namun juga memberikan respons dan tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh penerima, dan publik yang terkena dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk menjadi seorang komunikator yang baik, terdapat beberapa hal yang perlu dipahami yakni seorang komunikator yang baik perlu menyusun dengan baik isi pesan yang akan disampaikan, sehingga pesan tersebut mudah dimengerti oleh pihak penerima. Komunikator yang baik juga harus mengetahui mana media yang paling tepat untuk mengirimkan pesan kepada penerima dan harus tahu bagaimana cara mengantisipasi gangguan yang akan muncul pada proses pengiriman pesan.Selain itu, komunikator yang baik akan bertanggung jawab memberikan tanggapan terhadap umpan balik (feedback) yang disampaikan oleh pihak penerima (receiver).  
komunikator yang cerdas adalah orang yang selalu memerhatikan reaksi yang timbul dari audiensnya, sehingga ia dengan segera akan mengubah strategi dan gaya pidato jika mengetahui bahwa respon yang muncul dari audiens bersifat negative atau menentang. Dalam suasana retorika yang berbentuk komunikasi tatap muka, tanggapan atau reaksi hadirin dapat segera diketahui. Respon demikian bersifat langsung dan disebut sebagai umpan balik seketika (immediate feedback). Atas terjadinya hal demikian itu pembicara harus tanggap tehadap respon audiensnya agar komunikasi yang telah menarik perhatian sejak awal itu bias dipelihara hingga tujuan dari pidato itu berhasil.
b)     Pendengar (Hadirin)
Menurut bahasa Pendengar adalah orang yang mendengarkan (pidato,music dsb). Para pendengar atau hadirin (audiens) yang terlibat dalam proses kegiatan retorika pada hakikatnya merupakan insan-insan yang jelas masing-masing berbeda dan memiliki kekhasan sendiri. Masing-masing penengar akan memandang penampilan dan pidato dari komunikator sedikit berbeda satu dengan yang lain.
c)      Suara atau bunyi-bunyian
Bunyi apa saja yang bisa didengar ataupun tidak disekitar kegiatan retorika akan mengganggu dalam penyampaian dan penerimaan pesan. Bunyi mungkin berasal dari luar konteks yang paling dekat, seperti teriakan anak-anak, hujan maupun suar yang berasal dari dalam konteks yang bersangkutan seperti audiens yang mengobrol, gangguan udara pada mikropon, dan prasangka dalam pikiran pembicara atau pendengar. Pesan yang kita pikirkan dan yang dikomunikasikan serta pesan yang ditrima pendengarnya, semua berbeda dimana pada sebaginnya disebabkan oleh gangguan bunyi. Penting diketahui bahwa pesan dari salah satu masalah dalam proses retorika tidak sama dengan masalah lainnya.
d)     Pesan dan Salurannya
Semua pesan dalam kegiatan retorika mengalir melalui satu saluran atau lebih, bertolak dari pembicara menuju pendengarnya, dan sebaliknya dari pendengar menuju pembicara (berupa umpan balik). Saluran dimaksud adalah medium yang meneruskan pesan bermakana dari pengirim ke penerimanya. Saluran yang tampak seperti kontak mata, gerakan badan, serta cara berpakaian, dapat menyalurkan pesan yang mengandung arti tertentu.
e)     Akibat
Pidato di depan umum selalu direncanakan dan disampaikan untuk memperoleh beberapa akibat pada audiensnya. Tanpa mengharapkan yang demikian ini maka suatu pidato tidak perlu disampaikan.dalam kegiatan retorika setiap akibat akan memperlihatkan ketegasan yang berbeda. Seperti halnya para hadirin dengan kekhasannya masing-masing akan menyebabkan timbulnya akibat yang berbeda sesuai dengan kekhasan masing-msingny itu dalam situasi retorika kita akan selalu menyksikan berbagai akibat dari pidatonya, sebab tiap pendengar berbeda dalam dalam hal pengalaman, referensi, predisposisi, dan reaksinya. Meskipun pndangan mereka sama tertuju ke pembicara, namun tanggapan atas pidato yang disimaknya belum tentu sama, bahkan mungkin berbeda.
f)        Konteks
            Ada beberapa jenis konteks. Konteks fisik meliputi ruangan, obyek nyata, pemandangan, dan lain sebagainya. Konteks menuruf faktor sosio-psikologis menyangkut faktor-faktor seperti status orang-orang yang terlibat dalam hubungan komunikasi, peran mereka, dan tingkat kesungguhannya. Dimensi pemilihan waktu atau tempo suatu konteks meliputi hari dan rentetan peristimwa yang dirasakan terjadi sebelum peristiwa komunikasi.
B.     Sifat Retorika
Retorika selalu memiliki tujuan tertentu dan dalam banyak kasus, pembicara merencanakan dan mempersiapkan pidatonya lebih dulu. Ada empat kemungkinan cara para pembicara menyampaikan pidatonya (jones, 1978:200) yaitu
a)     Pidato Dadakan, adalah pidato yang materinya tidak dipersiapkan terlebih dahulu
b)     Pidato tanpa teks, dimaksudkan dengan sepenuhnya dipersiapkan dan dilatih, namun tidak dihafalkan dan tidak disusun teks lengkapnya.
c)      Membaca Teks, yaitu membuat teks untuk dibacakan pada saat berpidato.
d)     Dihafalkan lebih dulu, yakni dengan sepenuhnya dipersiapkan dan menghafal teks pidato yang akan dibawakan.
C.     Tujuan Retorika
Umumnya pidato dapat tertuju pada empat maksud yaitu
a)     Memberitahu (to inform),
Banyak pembicara yang tergolong pada kategori ini, seperti dosen yang member kuliah, perintah komandan, dan lain sebagainya. Bahkan lebih banyak lagi pidato bertujuan memberitahu dan menjelaskan hal yang belum diketahui oleh audiensnya.
b)     Menghibur (to entertain),
Pidato yang menghibur bertujuan membuat para pendengarnya tertawa atau tertarik perhatiannya. Pidato jenis ini dalam penyampaiannya dibumbui dengan humor.
c)      Memperkuat kepercayaan (to strengthen belief)
Pidato ini bermaksud memperkuat nilai, sikap, atau kepercayaan yang ada atau ingin membangkitkan semangat dan mendorong atau merangsang para pendengar agar berbuat sesuatu. Yakni membuat para hadirin percaya atau mengakui anggapan serta pandangan utama komunikator terhadap pesan yang disampaikan.

d)     Mengubah kepercayaan (to change belief).
Pidato ini dimaksudkan apabila kita ingin meyakinkan audiens agar menerima suatu sikap, kepercayan, atau tindakan, sedangkan audiens acuh tak acuh maka kita harus mengubah kepercayaannya. Dalam hal ini pidato diarahkan pada hadirin yang menentang atau juga bersikap netral tehadap masalah yang disampaikan.
BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan maka dapat di simpulkan bahwa :
1.      Unsur-unsur yang terlibat dalam retorika antara lain pembicara (komunikator), pendengar (Hadirin), suara (bunyi-bunyian), pesan dan salurannya, akibat, dan Konteks. Dari masing-masing unsur  tersebut sangat berpengaruh dalam sebuah proses retorika.
2.      Ada empat kemungkinan cara para pembicara menyampaikan pidatonya (jones, 1978:200) yaitu Pidato Dadakan, Pidato tanpa teks, membaca teks, dan dihafalkan lebih dulu,
3.      Umumnya pidato dapat tertuju pada empat maksud yaitu Memberitahu (to inform), Menghibur (to entertain), Memperkuat kepercayaan (to strengthen belief) dan Mengubah kepercayaan (to change belief).
B.     Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan antara lain
1.      Kami sangat berharap agar kiranya pembaca memberikan kritik yang membangun guna perbaikan makalah lebih lanjut.
2.      Pembaca dapat menambahkan referensi lainnya sebagai tambahan wawasan mengenai unsur-unsur retorika.

DAFTAR PUSTAKA

Suhandang K. Retorika. . . . . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar